Ketika angin membawa kabar gembira Hanya hampa yang terasa
Hanya dingin yang tersisa, dan
Hanya rindu yang bersua
Selangkah saja itu mustahil bagiku, untuk Kembali menjemputmu di dermaga rindu Aku tangan yang meraih
Kau tangan yang menepis
Jika karam kapal itu
Dan tiada penolong bagimu
Kau lebih memilih tenggelam dan mati
Ketimbang meraih tanganku yang menerimamu kembali