Pudar

F
228 pengunjung

Sang Gelita bersandar, mendesis seraya berucap “Fana hanya membawa luka

Tenggelam bersama riuh ramai yang menyeret kala

Tergelincir insan yang sibuk berkelana

Kepada jauh yang tak berumah

Lantas, Pakanira membisik bahwa “Rindu itu biru

Bilur sendu dari mata yang layu

Tatapan nanar penuh dengan sedu

Katamu pula, “Aku akan selalu menunggu

Kau bilang akan kembali; membawa relap yang selalu kunanti

Tangan itu akhirnya membasuh air di pipi

Namun curai, dikau telah mati

Membusuk bersama dengan hati

Yogyakarta, 2023


Leave a comment
Your email address will not be published. Required fields are marked *